ketika itu, aku hanya mengenalmu dalam sentuhan satu kali klik. ya, aku hanya tau kamu di dunia maya saja, smpai akhirnya kamu yang meminta nomor ponselku terlebih dahulu. aku tidak tau siapa kamu waktu itu karena aku hanya bisa mengenalmu sebatas itu, aku tidak merasa rugi. ketika itu kita sama sama pergi ke kampus untuk pertama kalinya. namun, aku tidak bertemu denganmu. hanya sebatas sms aku mengetahui keberadaanmu di kampus. waktu itu, kamu melihatku namun aku tidak melihatmu. sampai beberapa hari kedepan, aku belum juga menemuimu dan aku masih tetap berhubungan denganmu lewat pesan singkat saja. ada keinginan yang terbesit di dalam hatiku, bahwa aku ingin menemuimu. tidak peduli bagaimana wujudmu, wajahmu, yang jelas aku mau menemuimu.
Lost contact~
beberapa hari menjelang placement test, aku tidak lagi mengirimi mu sms, begitu juga kamu. aku selalu berharap suatu saat sms mu datang lagi padaku.
malam itu, kamu mengirimiku pesan singkat, kamu tanya padaku berapa nomor nimku dan ternyata aku duduk di sebelahmu saat test, karena nimku di bawah nimmu. aku senang, akhirnya aku bisa bertemu juga denganmu :)
esoknya, sesaat sebelum melaksanakan test, aku menyapamu, dan kamu tersenyum kepadaku. dari situ aku sadar kalu kamu punya dua lesung pipi. kami mengerjakan soal test bersamaan. Hari itu, ada dua kali pelaksanaan test sekaligus, untuk penentuan kelas bahasa inggris dan bahasa arab. aku ingat! kamu bilang aku pintar saat mengerjakan bahasa arab, padahal aku yakin kamu lebih pintar dariku :( setelah selesai ujian, kamu ku perkenalkan pada salah satu temanku, Fisty. Ingat? aku yakin kamu nggak ingat, wong setelah ku kenalin besokannya kamu jg nggak ingat og._.
setelah itu, aku dan empat orang temanku mengagumimu sambil bercanda. seakan kami ini adalah fans beratmu haha. tidak ada niat yang serius untuk benar-benar menyukaimu, sungguh.
tapi saat itu, kamu menelponku selama 14 menit, tidak ada yang di bahas selama 14 menit itu, dan aku ingat saat aku tertawa dan bilang kalau membayangkan wajahmu itu lucu, kamu menjawabnya dengan "udah biasa di ketawain kok." entah kenapa dengan kalimatmu itu, aku jadi mersa tidak enak hati. dari situlah aku menyukaimu, bukan karena kamu berbicara seperti itu, bukan karena kamu menampakkan sosok agamis di dalam dirimu, bukan karena kamu tampan dan kaya, hanya saja rasa ini muncul tiba-tiba sampai hari ini.
aku berharap aku bisa mempertahankan rasaku padamu yang karena Allah lah aku mengagumi dan menyuakaimu. aku tau bukan aku orang yang kamu cinta, tapi ketahuilah aku sangat mencitaimu, sampai-sampai aku mencemburui sahabat ku sendiri. ku pikir ini gila, aku mencoba meng-ikhlaskan mu sedikit demi sedikit, tanpa menghilangkan rasa kagum dan sukaku dalam hatiku. karena itu semua datang dari Allah :))
Lost contact~
beberapa hari menjelang placement test, aku tidak lagi mengirimi mu sms, begitu juga kamu. aku selalu berharap suatu saat sms mu datang lagi padaku.
malam itu, kamu mengirimiku pesan singkat, kamu tanya padaku berapa nomor nimku dan ternyata aku duduk di sebelahmu saat test, karena nimku di bawah nimmu. aku senang, akhirnya aku bisa bertemu juga denganmu :)
esoknya, sesaat sebelum melaksanakan test, aku menyapamu, dan kamu tersenyum kepadaku. dari situ aku sadar kalu kamu punya dua lesung pipi. kami mengerjakan soal test bersamaan. Hari itu, ada dua kali pelaksanaan test sekaligus, untuk penentuan kelas bahasa inggris dan bahasa arab. aku ingat! kamu bilang aku pintar saat mengerjakan bahasa arab, padahal aku yakin kamu lebih pintar dariku :( setelah selesai ujian, kamu ku perkenalkan pada salah satu temanku, Fisty. Ingat? aku yakin kamu nggak ingat, wong setelah ku kenalin besokannya kamu jg nggak ingat og._.
setelah itu, aku dan empat orang temanku mengagumimu sambil bercanda. seakan kami ini adalah fans beratmu haha. tidak ada niat yang serius untuk benar-benar menyukaimu, sungguh.
tapi saat itu, kamu menelponku selama 14 menit, tidak ada yang di bahas selama 14 menit itu, dan aku ingat saat aku tertawa dan bilang kalau membayangkan wajahmu itu lucu, kamu menjawabnya dengan "udah biasa di ketawain kok." entah kenapa dengan kalimatmu itu, aku jadi mersa tidak enak hati. dari situlah aku menyukaimu, bukan karena kamu berbicara seperti itu, bukan karena kamu menampakkan sosok agamis di dalam dirimu, bukan karena kamu tampan dan kaya, hanya saja rasa ini muncul tiba-tiba sampai hari ini.
aku berharap aku bisa mempertahankan rasaku padamu yang karena Allah lah aku mengagumi dan menyuakaimu. aku tau bukan aku orang yang kamu cinta, tapi ketahuilah aku sangat mencitaimu, sampai-sampai aku mencemburui sahabat ku sendiri. ku pikir ini gila, aku mencoba meng-ikhlaskan mu sedikit demi sedikit, tanpa menghilangkan rasa kagum dan sukaku dalam hatiku. karena itu semua datang dari Allah :))
Komentar
Posting Komentar