Langsung ke konten utama

Sebuah Janji yang tidak terlalu manis

Berhenti.
Mungkin ini yang selalu ku katakan acapkali lelah dengan cinta virtual. Alih-alih menemukanmu, aku justru disibukkan dengan hal yang tak perlu. Terkadang aku masih kembali ke dalam aplikasi itu, iya, aplikasi kencan online itu seakan mengikatku, ketika sudah kutinggalkan, berujung dengan aku kembali kesana lagi, dengan harapan kau terselip diantara laki-laki yang mungkin saja, sebenarnya, tidak terlalu buruk, juga tidak terlalu baik, semuanya terasa sama saja di aplikasi itu. 

Aku ingin menikah di usia ke-28 tahun, tepatnya tahun ini 2022, tapi sampai bulan Juni tanggal 23 ini aku masih saja belum bertemu denganmu. Tidak adakah petunjuk yang kau berikan pada semesta agar mempermudahku menemukanmu? Tidakkah kau pusing kenapa kau juga sampai saat ini tetap tidak bertemu dengan jodohmu? disaat semua teman-temanmu sudah menimang cucu untuk orangtua mereka. Ya, memang tidak seindah yang terlihat, tapi memang tidak ingin seperti apa yang teman-teman mu lakukan? aku tau ini mungkin sulit, tapi, bisa tidak muncul dulu. Kita punya waktu banyak untuk saling mengenal kan, tidak masalah harus mengenalmu lebih lama, asalkan memang kamu.

Aku ingin berjuang agar bisa benar-benar ditemukan olehmu, salah satunya dengan berhenti mengunduh aplikasi kencan online, dan fokus dengan segala urusanku, dengan begitu, mungkin, tanpa sadar, kau akhirnya menemukanku, dan kita bersama. Andai memang semudah itu. 
Berjanjilah untuk menemukanku dipenghujung bulan delapan, tidak apa-apa jika ternyata kita berhasil bertemu dipenghujung tahun. Aku selalu menantikanmu dengan sungguh-sungguh.
Oh iya, halo semuanya, aku akhirnya kembali lagi menulis disini. Aku rindu dengan ruangan ini. sampai bertemu kembali ditulisanku yang lain!

Komentar

  1. Takdir memang unik dan sulit untuk ku mengerti. Sebagaimana ia mempertemukan kita yang tidak pernah bertemu. Kita yang tidak saling mengenal. Kita yang seperti zenith dan nadir, yang terhubung tapi tidak menyatu.
    Untuk semua yang kita jalani, untuk semua yang kita lewati. Meski tak ingin ku berhenti. Kini tiba dimana ada titik diakhir kau dan aku. Tidak ada lagi usahaku agar bisa bersamamu.
    Kamu yang tidak pernah mungkin ku lupa. Kamu yang menjadi garis waktu ku. Kamu yang begitu kuharapkan. Dan Kini hanya satu yang bisa ku pinta. Baik-baik lah, sehat-sehatlah, dan jangan lupa berbahagialah.
    terima kasih telah hadir biar pun singkat tapi sungguh melekat dihati.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KETIKA HUJAN DATANG             Awalnya gue benci sama hujan, gara-gara, dia basahin tugas-tugas gue dan membiarkannya berhamburan di tanah, kotor, ancur deh pokoknya. Sampai pada suatu hari ada suatu hal yang nggak tau kenapa masih membekas di benak gue dan gue pun selalu rindu datangnya hujan. ***             Sore itu, hujan turun lebat banget, biasanya sih kalau lagi hujan gini daerah sekitar perumahan gue tuh, banjir, maklum lah Jakarta, kalau Jakarta banjir kayanya udah biasa gitu deh, tapi nggak tau kenapa, hujan kali ini nggak bikin daerah sekitar rumah gue banjir, Alhamdulillah.     “Mah, yang anget-anget enak nih mah, hehe.” Ucap gue sama nyokap gue yang amat sangat baik itu     “Emang kamu mau yang anget-anget itu apa Ris?” Tanya nyokap, menanggapi     “yang anget-anget itu ya misalkan teh anget, atau apa aja deh mah, ...

My Diary...(Part III)

Pagi ini aku bangun dengan malas. Setelah shalat subuh, aku ingin merebahkan tubuhku lagi rasanya. Tapi handphone yang bergetar membuatku mengurungkan niatku untuk tidur lagi, uuhh dasar mengganggu saja. Aku membuka pesan singkat yang ada di handphone ku, Dio, ada apa sih dia sms aku pagi-pagi? From: Dio Turun dong, lari pagi yuk biar sehat, hehe. Dio? kerumahku? pagi-pagi? ngapain? aku melongok ke bawah dari jendela kamarku, motornya ada, dari jam berapa dia di sini? lalu, ku balas pesannya. To: Dio Kamu!! lagi-lagi mengganggu ku, aku tidak mau lari pagi ah...malas!! Tak lama kemudian pintu kamarku di ketuk. Paling ibu, batinku. Dengan malas aku berjalan mendekati pintu, perlahan aku memegang k'nop pintunya dan aku mulai membukanya. Aaaaaaaaaaaaa....!! * Hebat!! Dio berhasil meluluhkan hatiku untuk yang kedua kalinya. Aku sedang bersamanya sekarang, lari pagi aah aku ingin menolaknya, tapi kecupannya yang mendarat di dahiku berhasil menghipnotisku, jadilah ak...

Random

seperti biasa yah gue nggak bisa menghilangkan rasa galau yang ada di diri gue ini. mau di ilang2in tetep aja datang lagi...datang lagi. sekarang ini gue mau mengeluarkan isi perut gue..ooh bukan bukan gue mau keluarin isi dompet kan lumayan kan kalo isi dompet di keluarin, tapi sayangnya isi dompet gue itu bukan uang, melainkan kwitansi-kwit/ansi bekas pembayaran yang amat sangat nggak penting banget. harusnya kan gue bakar ya? tapi entah kenapa gue nggak tega buat ngebakarnya hikss...yessshaaaa RANDOM, kenapa gue kasih judul postingan gue begitu? karena hari ini...no malam ini gue lagi benar-benar random...acak..shuffle apa lagi yang dapat di artikan dengan kata acak?  nggak cuma acak, tapi acak-acakan banyak banget persoalan yang emang harus segera di selesaikan tapi enggak selesai-selesai. Iya bener! nyiksa. yaaaaa gue tau gue tau kalo nggak di selesaikan sekarang mau kapan lagi? yakan? mau tau apa yang jadi persoalan? yang pertama, gue udah tujuh belas tahun sekali lagi gue ...