Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2011
finally yaaaaah gue bisa juga posting cerbung pertama gue di blog gue tercinta ini *buka botol..semprotin* makasih yahh buat temen2 yang udah dengan setia baca hahahaha awalnya cerbung gue ini ada di facebook gue, eh iya ada part tambahannya ding, ntar gue tambah lagi deh ayodooooong semoga ada yang bacaaaaaaa huahahahha terimakasih looh buat yang baca eeeh iya jangan di bajak yah plis banget, gue bikinnya sampe keluar-masuk toilet tau (bertapa) huahahaha udah udah ini terakhir...thankuyu :)

My Diary...(Part X)

Nadya sudah bisa di bawa pulang ke rumah, aku, Dio, Laza tapi tanpa Dan menjenguknya di rumah sekalian Laza silaturahmi sama mamanya. "Gimana Nad, apa rasanya?"tanya Dio bercanda. "Yah gini deh Yo, ngilu-ngilu semua."jawabnya. "Nih apelnya Nad."kataku sambil memberikan sepotong apel yang barusan ku kupas. "Thank's ya Ci."sahutnya sambil tersenyum."Okeh santai aja sama aku hehe." Seakan tak punya dendam, kami pun saling bersenda gurau. "Ayo di minum orange juice nya." Laza pun tertegun. "Mama, apa kabar?"tanya Laza agak ragu. "Laza!!" Mereka pun berpelukan. "Lama nggak ketemu ya ma, Laza kangen."ucap Laza. "Mama juga sayang, papa apa kabar?" "Baik ma, baik banget hehe." Akhirnya, laza tertawa juga, kalau begitu dia sangat manis sekali. "Udahan ah sedih-sedihannya, ayo minum!"ucap Nadya. Kami pun minum seperti orang yang habis dari gurun...

My Diary...(Part IX)

"Gue yang ngelakuin.."ucap seseorang dengan lantang. Dan..?! "Kenapa harus kamu?"tanyaku geram. "Gue benci harus permainin orang Ci, seumur hidup pun kalau harus mempermainkan orang hidup gue nggak akan tenang, biar aja, biar Nadya mati sekalian."ucap Dan dengan kesal. "Tapi, dia kan kakak kamu jangan sebodoh itu juga dong Dan, kamu bisa di tangkep polisi." "Biarin aja gue di tangkep polisi Ci, gue bisa hidup tenang, tanpa kakak gue yang bengis itu." Sebegitu bencikah kamu pada kakakmu? "Lagian Nadya bukan kakak kandung gue, wajar kan kalau gue nggak suka, selama ini gue selalu di jadiin kacung nggak pernah di anggap adik." "Kakak kandung kamu, kemana Dan?"tanyaku lagi. "Gue nggak tau siapa kakak kandung gue, gue cuma tau namanya nggak pernah tau wujudnya." Aku menoleh ke arah Laza, Laza hanya diam saja. "Siapa namanya?" "Laza Ziera Wijaya Ci, dia kakak kandung gue...

My Diary...(part VIII)

Laza sudah tau belum ya kalau Nadya kecelakaan? Harus ku beri tahu nih, tapi dimana dia? waah gawat ia menghilang, jangan-jangan dia lagi yang menabrak Nadya tadi pagi, ah tapi masa iya sih dia sebenci itu dengan Nadya, pasti tidak mungkin. Terus, dia dimana doong? "Doorr...nyariin aku nih pasti?" Nah kan Laza suka muncul tiba-tiba nih kayak jin iprit. "Kemana saja kamu?"tanyaku langsung. "Ada di kelas, kenapa?" "Sudah dengar tentang kabar Nadya?" "Kecelakaan? sudah, dari Dan." Dan? Kok bisa? "Bisa lah, orang pertama yang di hubungin aja aku." Laza, seakan membaca pikiranku menjawab semua pertanyaan yang ada di otakku. "Loh?" Aku memasang tampang bingung. "kenapa? heran? jangan heran begitu, ayo duduk, aku akan menceritakan semuanya biar jelas." Dari tadi dong mau menceritakannya, kalau mendadak Laza lebih tau dariku kan, aku jadi curiga. Laza memulai ceritanya dari mula-mula, b...

My Diary...(Part VII)

Pagi ini Laza menyeringai padaku, aku tanya kenapa ia malah tidak menjawab apa-apa malah ia makin terbahak, aneh. Aku masuk ke dalam kelas seperti biasa, Dio belum datang kelas juga masih sangat sepi. Tiba-tiba terdengar langkah kaki dari lorong depan kelas ku, kalau itu teman ku, aku tidak akan mencurigainya lagi pula aku tau kok langkah kaki manusia baik-baik dengan langkah kaki maling. Bayangannya sudah sampai depan pintu. Aku mulai berjalan mendekati pintu kelasku dan aku menemukan Dan di sana, kenapa dia? "Daniel?" Napasnya terdengar terengah-engah, dia ini kenapa sih? "Ka..kamu kenapa?"tanyaku, begini-begini juga aku orangnya khawatiran loo, "Yaudah tenang dulu, kamu tarik napas dulu ya dalam-dalam, baru cerita."ucapku. Tiba-tiba saja Dan duduk di lantai, tanpa sadar aku juga ikut duduk, padahal kan aku tau dia itu punya maksud jahat padaku, harusnya aku mencurigainya bukan malah bersimpati aah payahnya aku. Tapi hati nurani ku t...

My Diary...(Part VI)

Jam menunjukan pukul sembilan lebih tiga puluh menit, mataku masih belum bisa terpejam. Bayangkan saja aku harus menurunkan berat badanku sebanyak 3 kilo dalam satu bulan, itu mustahil kan? mana mampu aku melakukannya? hhh. Handphone ku bergetar, mungkin itu Laza? ku raih dan ku timbang dengan benang *loh? hehehe. Aku meraih ponsel ku dan mulai membuka pesannya. Hey Dio yang sms aaaah senangnya. From: Dio Genduuut... Ku balas saja aah, lagian tadi dia kan tidak masuk sekolah. To: Dio Apaan panggil aku malam2? tadi kemana? sakit kah? Tidak sampai lima menit ponsel ku kembali bergetar. From: Dio Emang nggak boleh apa? Iaya tadi sakit, knp? kangen? hehehe. Sayang, kenapa kamu tau aku merindukanmu. uuh To: Dio Geer...siapa yang kangen, biasa aja tuh, sakit apa Yo? Sengaja ah tidak jujur, nanti ketauan naksir beneran lagi hihihi. From: Dio Masa? tapi kok hati gue bilang lo kangen sama gue? aaa lagi boong ya? hihihi, meriang Ci, merindukan kasih dan sayang hehehe....

My Diary...(Part V)

Hari ini sangat mengejutkan. Mulai dari Dan yang muncul di hadpanku tiba-tiba, Nadya yang ternyata bersekongkol dengan dan untuk main curang denganku, dan satu lagi yang sangat membuatku senang yaitu aku mendapat teman baru yang sangat cantik, tidak kalah cantik dengan Nadya. Namanya Laza, ia pindahan dari Bandung, orangnya sangat anggun dan sangat mempesona mata para cowok yang melihatnya, oh andaikan aku seperti dia, batinku. Ia memiliki rambut yang panjang, berwarna hitam pekat, sebahu. Bulu matanya super lebat dan sangat lentik, mungkin kalau di ibaratkan sebuah pohon, bulu matanya bisa berbuah kali hehe. Punya tinggi yang standar model banget deh. Bukan, ia bukan teman sekelasku, aku mengenalnya saat aku sedang membantunya bangun, ia terjatuh karena lantai yang licin. Aku suka sneyumnya yang menawan itu, wajahnya murni barudak Bandung uuh sangat cantik sekali. Awalnya aku tidak tau laza ingin berteman denganku karena apa. tapi lama-kelamaan aku tau ia tulus bertema...

My Diary...(Part IV)

Mungkin efek di cium di kening masih tersisa sampai sekarang, buktinya aku selalu saja memegangi keningku. Dio, dia baik sekali padaku, bahkan bilang merindukanku, aku selalu di panggil 'Gendut'. Kalau ku tanya kenapa ia memanggilku begitu, ia selalu menjawab "Anggep aja itu panggilan sayang gue ke elo hehe." begitu katanya. Kalau aku mengingat wajahnya, aku jadi bersemangat, tapi kalau mengingat saingannya waah agak berat. Nadya, ia cantik ah pokoknya sempurna deh, jika di  bandingkan denganku beda begitu jauuuuuhh sekali, jadi minder. Handphone ku kembali bergetar, kenapa sih senang sekali mengirimi ku  sms pagi-pagi buta, pasti Dio. From: +6285 7232380 Selamat pagi :-) Oh tidaaaak, siapa lagi ini? Kenapa aku mendadak punya banyak penggemar rahasia? To: +62857232380 Siapa nih? Lima menit. Sepuluh menit. Tidak ada balasan, mungkin orang jahil. Sudahlah, aku harus berangkat sekolah pagi ini. * Aku mengambil satu lembar roti dan mengoleskannya ...

My Diary...(Part III)

Pagi ini aku bangun dengan malas. Setelah shalat subuh, aku ingin merebahkan tubuhku lagi rasanya. Tapi handphone yang bergetar membuatku mengurungkan niatku untuk tidur lagi, uuhh dasar mengganggu saja. Aku membuka pesan singkat yang ada di handphone ku, Dio, ada apa sih dia sms aku pagi-pagi? From: Dio Turun dong, lari pagi yuk biar sehat, hehe. Dio? kerumahku? pagi-pagi? ngapain? aku melongok ke bawah dari jendela kamarku, motornya ada, dari jam berapa dia di sini? lalu, ku balas pesannya. To: Dio Kamu!! lagi-lagi mengganggu ku, aku tidak mau lari pagi ah...malas!! Tak lama kemudian pintu kamarku di ketuk. Paling ibu, batinku. Dengan malas aku berjalan mendekati pintu, perlahan aku memegang k'nop pintunya dan aku mulai membukanya. Aaaaaaaaaaaaa....!! * Hebat!! Dio berhasil meluluhkan hatiku untuk yang kedua kalinya. Aku sedang bersamanya sekarang, lari pagi aah aku ingin menolaknya, tapi kecupannya yang mendarat di dahiku berhasil menghipnotisku, jadilah ak...

My Diary...(part bonus)

Akhirnya aku mulai bisa mengingat semuanya, kejadian kue ulang tahunku yang hancur karena Dio, dan lain sebagainya. Tapi aku heran, kenapa aku tidak tau sama sekali kalau aku dan Dio di jodohkan sejak kecil? Aku kira hanya keluarga dari kalangan atas saja yang bisa melakukan perjodohan dari orok sampai sebesar ini, Ternyata keluarga dari kalangan biasa-biasa saja pun bisa. Aku kenal keluarga Om har, ia mempunyai istri secantik Cinderella namanya Cantika, aku memanggilnya tante Cantik. Setiap aku memanggil istri Om Har dengan Tante Cantik, ia selalu tersipu malu, aah kalau begitu malah tambah cantik tante, gemes deh mau nyakar *ups hihihi. Om Har itu sahabat karib Ayah dari SMP sampai sudah sama-sama beristri. Kudengar dari Ayah dan Ibu katanya anak pertama Om Har dan Tante Cantik itu meninggal saat di dalam kandungan, dan lahir lah Dio yang menyebalkan itu. Saat aku bertemu dengannya waktu itu umur kami baru menginjak 9 tahun, wajar saja kalu aku sudah agak-agak lupa. ...

My Diary...(Part II)

Aku tertegun mendengarkan seorang Mandy More bernyanyi suaranya begitu indah, mungkin tidak ya aku bisa seperti dia? Cantik, populer, pintar menyanyi, dan semua itu hanya akan tersimpan di benakku sepertinya. Malam minggu ini aku di temani oleh lagunya yang berjudul Only hope. Ya memang aku hanya berharap, berharap seorang pangeran tampan menjemputku untuk berkencan malam ini, walaupun aku tau harapan ku tidak akan terkabulkan. Cowok mana yang mau sama cewek super gendut dan culun sepertiku? Matt saja pikir panjang untuk mengajakku jalan bareng. Ku tepis khayalanku jauh-jauh, tidak, tidak mungkin ada seorang pangeran yang mau menjemput cewek aneh macam aku. Tiba-tiba saja pintu kamarku di ketuk. Menagapa hari ini ada dua orang yang menghancurkan khayalanku? aah mengganggu sekali. Dengan malas aku turun dari tempat tidur ku dan berjalan menghampiri pintu. Perlahan ku buka pintu itu dan Tadaaa itu adalah Ibu. "Ada apa bu?"tanyaku malas. "Ada yang mencarimu ...

My Diary...(Part I)

Aku berjalan tanpa mempedulikan seisi sekolahku. Aku hanya melihat ke bawah dan tiba-tiba TIIN.. suara itu mengagetkan ku huhh hampir saja ketabrak, batinku. Aku mulai berjalan lagi, kali ini aku berjalan dengan sangat hati-hati dan tak lupa untuk melihat sekelilingku takut kalu tiba-tiba bukan motor lagi yang mengklaksonku hehe. Aku memasuki gedung sekolahku yang lebih mirip rumah sakit itu, masih gelap lampu di lorong-lorong belum dinyalakan. Mungkin kalau aku lewat di lorong tersebut aku bisa menubruk tong sampah yang lebih mirip sama bak mandi itu kali. Pasalnya lorong itu benar-benar gelap sampai akhirnya TAP suara sklar lampu yang sangat nyaring itu di tekan oleh office boy sekolahku dan lorong itu menjadi terang benderang sekarang. Oh ya aku lup memperkenalkan diri ku. Nama ku Lucia biasanya mereka (teman-temanku) memanggilku sesuka hati hhh aku sebetulnya tidak suka, karena aku kaum yang lemah jadi aku mengalah. Aku sering sekali di tindas teman-temanku, tapi a...

Random

seperti biasa yah gue nggak bisa menghilangkan rasa galau yang ada di diri gue ini. mau di ilang2in tetep aja datang lagi...datang lagi. sekarang ini gue mau mengeluarkan isi perut gue..ooh bukan bukan gue mau keluarin isi dompet kan lumayan kan kalo isi dompet di keluarin, tapi sayangnya isi dompet gue itu bukan uang, melainkan kwitansi-kwit/ansi bekas pembayaran yang amat sangat nggak penting banget. harusnya kan gue bakar ya? tapi entah kenapa gue nggak tega buat ngebakarnya hikss...yessshaaaa RANDOM, kenapa gue kasih judul postingan gue begitu? karena hari ini...no malam ini gue lagi benar-benar random...acak..shuffle apa lagi yang dapat di artikan dengan kata acak?  nggak cuma acak, tapi acak-acakan banyak banget persoalan yang emang harus segera di selesaikan tapi enggak selesai-selesai. Iya bener! nyiksa. yaaaaa gue tau gue tau kalo nggak di selesaikan sekarang mau kapan lagi? yakan? mau tau apa yang jadi persoalan? yang pertama, gue udah tujuh belas tahun sekali lagi gue ...

CINTA

gue sering denger banget kata CINTA tapi sampe sekarang gue nggak tau apa artinya. yang gue tau adalah rasanya, cinta itu rasanya manis banget, kadang ada paitnya juga sih. Cinta itu bisa bikin kita strong kaya wonderwomen dan superman, tapi kadang bikin kita down kaya siapa hayoooo? hahahha Cinta ajarin banyak hal sama gue, entah itu hal yang besar dan hal yang kecil sekali pun. Tapi, ketika cinta itu bertindak nggak adil sama kepribadian gue, gue marah banget, rasanya gue nggak mau kenal lagi sama cinta.  Rasanya nyaman. Iya, secara nggak langsung cinta ngasih kadar nyaman yang lumayan berpengaruh sih, apa lagi sama bocah 3 SMA macem gue hahhaha. gue akuin aja nih, kalo lagi jatuh cinta, rasanya maniiiiisss banget, bawaannya semngat, apa lagi kalo gebetan ada di sekolah, beeeeeh  itu kita sih bakal dengan rajin dan semangat datang ke sekolah tepat waktu, kalo perlu pagi buta sekalian hihihihi. Cinta ajarin banyak hal sama gue, mungkin sama lo juga. Contohnya, cinta ng...

UTS oh UTS

haloooooh pemirsa dan saudara-saudaraku sekalian sebangsa dan setanah air apa kabarnya kalian? sehat? Alhamdulillah yah sesuatu. gue baru posting lagi nih huahahhaha akhirnya gue posting yang nggak galau dan bersiap mengeluarkan unek2 gue masalah UTS yess. tau nggak kepanjangan UTS itu apa? nggak tau? ini gue kasih tau yah, kepanjangan dari UTS itu adalah uuuuuuuuuuuuuuu....ttttttttttttttttttttt....ssssssssssssssssssss. menurut lo gimana? itu udah panjang belom? belom? coba ukur sama punya lo, panjangan mana? panjangan punya elo? yaudah biarin, gue si nggak ngiri punya lu panjang *nggak jelas*. tema postingan gue kali ini tentang UTS, elo elo semuanya tau dong yang namanya UTS itu gimana? iya emang, jawabannya adalah UTS itu yaaa begitu, iya kan? tapi UTS gue kali ini benar-benar berat pemirsa. Pertama, gue adalah siswi umur 17 tahun yang sedang kesulitan menerima segala sesuatu *kecuali duit*... kedua, gue ada siswi kelas 12 SMA yang masih terbilang ababil... ketiga, gue masih suk...