Langsung ke konten utama

My Diary...(Part V)

Hari ini sangat mengejutkan. Mulai dari Dan yang muncul di hadpanku tiba-tiba, Nadya yang ternyata bersekongkol dengan dan untuk main curang denganku, dan satu lagi yang sangat membuatku senang yaitu aku mendapat teman baru yang sangat cantik, tidak kalah cantik dengan Nadya.
Namanya Laza, ia pindahan dari Bandung, orangnya sangat anggun dan sangat mempesona mata para cowok yang melihatnya, oh andaikan aku seperti dia, batinku. Ia memiliki rambut yang panjang, berwarna hitam pekat, sebahu. Bulu matanya super lebat dan sangat lentik, mungkin kalau di ibaratkan sebuah pohon, bulu matanya bisa berbuah kali hehe. Punya tinggi yang standar model banget deh. Bukan, ia bukan teman sekelasku, aku mengenalnya saat aku sedang membantunya bangun, ia terjatuh karena lantai yang licin. Aku suka sneyumnya yang menawan itu, wajahnya murni barudak Bandung uuh sangat cantik sekali.
Awalnya aku tidak tau laza ingin berteman denganku karena apa. tapi lama-kelamaan aku tau ia tulus berteman denganku, berarti aku beruntung kan? Tiga tahun di SMA, tiga tahun juga aku jarang dapat teman yang cantik seperti dia. laza sudah dua minggu duduk di kelas 12C, kelas yang lumayan nyaman untuk murid yang menginginkan kenyamanan.
*
Aku menguping pembicaraan Nadya dan Dan sore tadi, itu adalah hal yang benar-benar mengejutkanku. Bisa-bisanya dia bermain tidak fair dalam persaingan ini, uuh dasar payah.
"Dan dan Nadya."ucap seseorang dari belakangku.
Aku tersentak, sejak kapan Laza ada di belakangku? lagi-lagi aku kecolongan.
"Kamu...kenal sama mereka?"tanyaku
Kok bisa?
"Siapa yang tidak kenal pasangan yang biang rusuh seperti mereka?"
Biang rusuh apa sih maksudnya?
"Mereka dulu satu sekolah dengan ku di paris."ucapnya perlahan.
Waah, kenapa Dunia ini sempit sekali sih?
"Sebentar, berarti sama Dio juga?"tanyaku dengan nada yang sangat..polos.
"Oh ya aku baru ingat sekarang, Lucia, kalau tidak salah Dio panggil kamu Lucia kan?"
Nah kan, apaan lagi nih? kok tau-taunya aku dipanggil Dio dengan nama Cia?
"Bingung ya? maaf ya aku bikin kamu bingung, lain waktu aku ceritakan biar kamu nggak bingung lagi hehe."
Ah kenapa lain waktu, kenapa nggak sekarang aja sih?
"Apa Nadya mengajak mu bersaing?"
Tau lagi dia, aduh dia ini titisan dewa Zeus atau mama Lauren sih? kok tau segalanya?
"Iya, kok kamu tau sih?"tanyaku heran.
"Dulu dia juga begitu padaku."
"Sungguh?"
"Iya, ia jadi musuh bebuyutan ku saat di Paris dulu."
"Apa penyebabnya?"tanyaku penasaran.
"Karena dulu aku juga sepertimu, ditindas dan tidak di beri kesempatan untuk minta tolong, apa lagi kalau sudah menyangkut Nadya dan Dan, mereka kan kakak beradik."
"Ooh pantas saja, lalu?"
"Dulu aku menyukai seorang cowok di sekolah, Nadya tau dan ia dengan gayanya yang sok anggun, mendekati cowok itu saat ia sedang bersama ku, selanjutnya ia mengajakku bersaing mendapatkannya dan bla...bla...bla.."
Kok kasusnya sama?
"Aku terpaksa melakukannya, enak saja main ambil gebetan orang, aku tidak mau. Akhirnya ia mulai main curang dengan mendatangkan Dan, adiknya itu, sayang rencana ku gagal waktu itu."
"Kamu gagal dapetin cowok itu?"
"Kalau Rey, sudah ku gaet dia malah sekarang ia menjadi calon tunanganku."
"Namanya Rey? wah hebat, lalu yang gagal itu rencana apa?"tanyaku penasaran.
"Memang aku menyebutkan namanya tadi hehehe, yang gagal adalah renacana menggaet Dan."
Dasar Laza, hihi.
"Coba luhat ini, ini adalah foto ku saat di masih tertindas dulu hihi, kalau sekarang sih aku nggak mau menindas lebih baik jika aku melindungi orang-orang tertindas kan?"
"Setuju deh sama kamu hehe. Waah kamu dulu beda jauh ya Za, sekarang Cinderella dulunya upik abu ckckck."
Dulunya, Laza memakai kacamata super besar, katanya beratnya lebih dari 80 kilo di sana, berkawat gigi dan berjerawat, katanya berjerawat itu yang paling ia benci..hmm.
"Mau main curang juga?"tanyanya tanpa ekspresi.
"Bagaimana caranya?"tanyaku penasaran.
Laza mulai berbisik di telingaku, ide briliant.
"Setuju?"
"Aku tidak yakin."Ucapku.
"Oh ayolah kamu pasti bisa, kamu urus Dan dan aku akan mengurus Nadya."
"Ini bukan motif balas dendam kan?"
"Tidak, hanya main curang."ucapnya, lalu pergi meninggalkan ku.
Laza, mungkin ia orang yang di utus Tuhan untuk 'main curang' denganku hehehehe.

*To Be Continued

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KETIKA HUJAN DATANG             Awalnya gue benci sama hujan, gara-gara, dia basahin tugas-tugas gue dan membiarkannya berhamburan di tanah, kotor, ancur deh pokoknya. Sampai pada suatu hari ada suatu hal yang nggak tau kenapa masih membekas di benak gue dan gue pun selalu rindu datangnya hujan. ***             Sore itu, hujan turun lebat banget, biasanya sih kalau lagi hujan gini daerah sekitar perumahan gue tuh, banjir, maklum lah Jakarta, kalau Jakarta banjir kayanya udah biasa gitu deh, tapi nggak tau kenapa, hujan kali ini nggak bikin daerah sekitar rumah gue banjir, Alhamdulillah.     “Mah, yang anget-anget enak nih mah, hehe.” Ucap gue sama nyokap gue yang amat sangat baik itu     “Emang kamu mau yang anget-anget itu apa Ris?” Tanya nyokap, menanggapi     “yang anget-anget itu ya misalkan teh anget, atau apa aja deh mah, ...

My Diary...(Part III)

Pagi ini aku bangun dengan malas. Setelah shalat subuh, aku ingin merebahkan tubuhku lagi rasanya. Tapi handphone yang bergetar membuatku mengurungkan niatku untuk tidur lagi, uuhh dasar mengganggu saja. Aku membuka pesan singkat yang ada di handphone ku, Dio, ada apa sih dia sms aku pagi-pagi? From: Dio Turun dong, lari pagi yuk biar sehat, hehe. Dio? kerumahku? pagi-pagi? ngapain? aku melongok ke bawah dari jendela kamarku, motornya ada, dari jam berapa dia di sini? lalu, ku balas pesannya. To: Dio Kamu!! lagi-lagi mengganggu ku, aku tidak mau lari pagi ah...malas!! Tak lama kemudian pintu kamarku di ketuk. Paling ibu, batinku. Dengan malas aku berjalan mendekati pintu, perlahan aku memegang k'nop pintunya dan aku mulai membukanya. Aaaaaaaaaaaaa....!! * Hebat!! Dio berhasil meluluhkan hatiku untuk yang kedua kalinya. Aku sedang bersamanya sekarang, lari pagi aah aku ingin menolaknya, tapi kecupannya yang mendarat di dahiku berhasil menghipnotisku, jadilah ak...

Random

seperti biasa yah gue nggak bisa menghilangkan rasa galau yang ada di diri gue ini. mau di ilang2in tetep aja datang lagi...datang lagi. sekarang ini gue mau mengeluarkan isi perut gue..ooh bukan bukan gue mau keluarin isi dompet kan lumayan kan kalo isi dompet di keluarin, tapi sayangnya isi dompet gue itu bukan uang, melainkan kwitansi-kwit/ansi bekas pembayaran yang amat sangat nggak penting banget. harusnya kan gue bakar ya? tapi entah kenapa gue nggak tega buat ngebakarnya hikss...yessshaaaa RANDOM, kenapa gue kasih judul postingan gue begitu? karena hari ini...no malam ini gue lagi benar-benar random...acak..shuffle apa lagi yang dapat di artikan dengan kata acak?  nggak cuma acak, tapi acak-acakan banyak banget persoalan yang emang harus segera di selesaikan tapi enggak selesai-selesai. Iya bener! nyiksa. yaaaaa gue tau gue tau kalo nggak di selesaikan sekarang mau kapan lagi? yakan? mau tau apa yang jadi persoalan? yang pertama, gue udah tujuh belas tahun sekali lagi gue ...