Langsung ke konten utama

My Diary...(Part II)

Aku tertegun mendengarkan seorang Mandy More bernyanyi suaranya begitu indah, mungkin tidak ya aku bisa seperti dia? Cantik, populer, pintar menyanyi, dan semua itu hanya akan tersimpan di benakku sepertinya. Malam minggu ini aku di temani oleh lagunya yang berjudul Only hope. Ya memang aku hanya berharap, berharap seorang pangeran tampan menjemputku untuk berkencan malam ini, walaupun aku tau harapan ku tidak akan terkabulkan. Cowok mana yang mau sama cewek super gendut dan culun sepertiku? Matt saja pikir panjang untuk mengajakku jalan bareng. Ku tepis khayalanku jauh-jauh, tidak, tidak mungkin ada seorang pangeran yang mau menjemput cewek aneh macam aku. Tiba-tiba saja pintu kamarku di ketuk. Menagapa hari ini ada dua orang yang menghancurkan khayalanku? aah mengganggu sekali. Dengan malas aku turun dari tempat tidur ku dan berjalan menghampiri pintu. Perlahan ku buka pintu itu dan Tadaaa itu adalah Ibu.
"Ada apa bu?"tanyaku malas.
"Ada yang mencarimu tuh."
Hahh, Ibu ini pasti bercanda.
"Jangan main-main dengan anak mu ya bu."kataku setengah mengancam.
"Ibu nggak main-main Lucia, sana samperin, nggak enak kalo dia nunggu lama kan?"
"Oke, aku ke sana."
Pintu pun kembali ku tutup dan sepertinya ibu juga sudah meninggalkan kamarku. Bodohnya aku, aku tidak bertanya tamu untukku itu laki-laki atau perempuan, namanya siapa? ah sial sial kalau begini bagaimana bisa aku mengetahui tamu ku itu benar-benar mengenalku atau tidak. Payah.
Aku menuruni anak tangga satu persatu, ragu kalau nantinya yang datang malah seseorang yang tidak ku sukai. Saat aku menoleh ke ruangan tamu, di sana hanya ada jaketnya, orangnya kemana?
"Hai Cia."sapa seseorang dari belakang punggungku.
Aku pun menoleh saat itu. Agak shock juga kan tiba-tiba ada suara yang agaknya ku kenal tiba-tiba saja ada di belakangku. Dan GOTCHA!! siapa yang baru saja ku lihat ini benar-benar membuatku ingin melompat sampai ke langit ke tujuh dan enggan rasanya untuk kembali ke bumi.
"Dio?!!"sahutku kaget.
Dia tau rumahku dari mana sih?
"Hai, jangan kaget begitu dong emang gue hantu? hehe"
Sialan dia ini.
"Kamu tau dari mana alamat rumahku?"tanyaku curiga.
"Cia, nggak boleh gitu dong Dio kan anaknya Om Har yg dulu di jodohin sama kamu, lupa ya? kalian itu udah di jodohin dari kecil."ucap Ibu sumringah.
"HAAAH?!!"
Pingsan sekarang boleh nggak sih? Tuhaaaan, kenapa begini jalan cerita hidupku. Anehnya lagi, aku tidak ingat apa-apa soal perjodohan ini. kenal si sama Om Har, tapi kalo sama Dio kayaknya??
YA AMPUN, Dio anak Om har yang hancurin kue ulang tahun ku? Sempurna sekali cerita hidupku...

*To Be Continued

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KETIKA HUJAN DATANG             Awalnya gue benci sama hujan, gara-gara, dia basahin tugas-tugas gue dan membiarkannya berhamburan di tanah, kotor, ancur deh pokoknya. Sampai pada suatu hari ada suatu hal yang nggak tau kenapa masih membekas di benak gue dan gue pun selalu rindu datangnya hujan. ***             Sore itu, hujan turun lebat banget, biasanya sih kalau lagi hujan gini daerah sekitar perumahan gue tuh, banjir, maklum lah Jakarta, kalau Jakarta banjir kayanya udah biasa gitu deh, tapi nggak tau kenapa, hujan kali ini nggak bikin daerah sekitar rumah gue banjir, Alhamdulillah.     “Mah, yang anget-anget enak nih mah, hehe.” Ucap gue sama nyokap gue yang amat sangat baik itu     “Emang kamu mau yang anget-anget itu apa Ris?” Tanya nyokap, menanggapi     “yang anget-anget itu ya misalkan teh anget, atau apa aja deh mah, ...

My Diary...(Part III)

Pagi ini aku bangun dengan malas. Setelah shalat subuh, aku ingin merebahkan tubuhku lagi rasanya. Tapi handphone yang bergetar membuatku mengurungkan niatku untuk tidur lagi, uuhh dasar mengganggu saja. Aku membuka pesan singkat yang ada di handphone ku, Dio, ada apa sih dia sms aku pagi-pagi? From: Dio Turun dong, lari pagi yuk biar sehat, hehe. Dio? kerumahku? pagi-pagi? ngapain? aku melongok ke bawah dari jendela kamarku, motornya ada, dari jam berapa dia di sini? lalu, ku balas pesannya. To: Dio Kamu!! lagi-lagi mengganggu ku, aku tidak mau lari pagi ah...malas!! Tak lama kemudian pintu kamarku di ketuk. Paling ibu, batinku. Dengan malas aku berjalan mendekati pintu, perlahan aku memegang k'nop pintunya dan aku mulai membukanya. Aaaaaaaaaaaaa....!! * Hebat!! Dio berhasil meluluhkan hatiku untuk yang kedua kalinya. Aku sedang bersamanya sekarang, lari pagi aah aku ingin menolaknya, tapi kecupannya yang mendarat di dahiku berhasil menghipnotisku, jadilah ak...

Random

seperti biasa yah gue nggak bisa menghilangkan rasa galau yang ada di diri gue ini. mau di ilang2in tetep aja datang lagi...datang lagi. sekarang ini gue mau mengeluarkan isi perut gue..ooh bukan bukan gue mau keluarin isi dompet kan lumayan kan kalo isi dompet di keluarin, tapi sayangnya isi dompet gue itu bukan uang, melainkan kwitansi-kwit/ansi bekas pembayaran yang amat sangat nggak penting banget. harusnya kan gue bakar ya? tapi entah kenapa gue nggak tega buat ngebakarnya hikss...yessshaaaa RANDOM, kenapa gue kasih judul postingan gue begitu? karena hari ini...no malam ini gue lagi benar-benar random...acak..shuffle apa lagi yang dapat di artikan dengan kata acak?  nggak cuma acak, tapi acak-acakan banyak banget persoalan yang emang harus segera di selesaikan tapi enggak selesai-selesai. Iya bener! nyiksa. yaaaaa gue tau gue tau kalo nggak di selesaikan sekarang mau kapan lagi? yakan? mau tau apa yang jadi persoalan? yang pertama, gue udah tujuh belas tahun sekali lagi gue ...