Aku tertegun mendengarkan seorang Mandy More bernyanyi suaranya
begitu indah, mungkin tidak ya aku bisa seperti dia? Cantik, populer,
pintar menyanyi, dan semua itu hanya akan tersimpan di benakku
sepertinya. Malam minggu ini aku di temani oleh lagunya yang berjudul
Only hope. Ya memang aku hanya berharap, berharap seorang pangeran
tampan menjemputku untuk berkencan malam ini, walaupun aku tau harapan
ku tidak akan terkabulkan. Cowok mana yang mau sama cewek super gendut
dan culun sepertiku? Matt saja pikir panjang untuk mengajakku jalan
bareng. Ku tepis khayalanku jauh-jauh, tidak, tidak mungkin ada seorang
pangeran yang mau menjemput cewek aneh macam aku. Tiba-tiba saja pintu
kamarku di ketuk. Menagapa hari ini ada dua orang yang menghancurkan
khayalanku? aah mengganggu sekali. Dengan malas aku turun dari tempat
tidur ku dan berjalan menghampiri pintu. Perlahan ku buka pintu itu dan
Tadaaa itu adalah Ibu.
"Ada apa bu?"tanyaku malas.
"Ada yang mencarimu tuh."
Hahh, Ibu ini pasti bercanda.
"Jangan main-main dengan anak mu ya bu."kataku setengah mengancam.
"Ibu nggak main-main Lucia, sana samperin, nggak enak kalo dia nunggu lama kan?"
"Oke, aku ke sana."
Pintu pun kembali ku tutup dan sepertinya ibu juga sudah meninggalkan kamarku. Bodohnya aku, aku tidak bertanya tamu untukku itu laki-laki atau perempuan, namanya siapa? ah sial sial kalau begini bagaimana bisa aku mengetahui tamu ku itu benar-benar mengenalku atau tidak. Payah.
Aku menuruni anak tangga satu persatu, ragu kalau nantinya yang datang malah seseorang yang tidak ku sukai. Saat aku menoleh ke ruangan tamu, di sana hanya ada jaketnya, orangnya kemana?
"Hai Cia."sapa seseorang dari belakang punggungku.
Aku pun menoleh saat itu. Agak shock juga kan tiba-tiba ada suara yang agaknya ku kenal tiba-tiba saja ada di belakangku. Dan GOTCHA!! siapa yang baru saja ku lihat ini benar-benar membuatku ingin melompat sampai ke langit ke tujuh dan enggan rasanya untuk kembali ke bumi.
"Dio?!!"sahutku kaget.
Dia tau rumahku dari mana sih?
"Hai, jangan kaget begitu dong emang gue hantu? hehe"
Sialan dia ini.
"Kamu tau dari mana alamat rumahku?"tanyaku curiga.
"Cia, nggak boleh gitu dong Dio kan anaknya Om Har yg dulu di jodohin sama kamu, lupa ya? kalian itu udah di jodohin dari kecil."ucap Ibu sumringah.
"HAAAH?!!"
Pingsan sekarang boleh nggak sih? Tuhaaaan, kenapa begini jalan cerita hidupku. Anehnya lagi, aku tidak ingat apa-apa soal perjodohan ini. kenal si sama Om Har, tapi kalo sama Dio kayaknya??
YA AMPUN, Dio anak Om har yang hancurin kue ulang tahun ku? Sempurna sekali cerita hidupku...
*To Be Continued
"Ada apa bu?"tanyaku malas.
"Ada yang mencarimu tuh."
Hahh, Ibu ini pasti bercanda.
"Jangan main-main dengan anak mu ya bu."kataku setengah mengancam.
"Ibu nggak main-main Lucia, sana samperin, nggak enak kalo dia nunggu lama kan?"
"Oke, aku ke sana."
Pintu pun kembali ku tutup dan sepertinya ibu juga sudah meninggalkan kamarku. Bodohnya aku, aku tidak bertanya tamu untukku itu laki-laki atau perempuan, namanya siapa? ah sial sial kalau begini bagaimana bisa aku mengetahui tamu ku itu benar-benar mengenalku atau tidak. Payah.
Aku menuruni anak tangga satu persatu, ragu kalau nantinya yang datang malah seseorang yang tidak ku sukai. Saat aku menoleh ke ruangan tamu, di sana hanya ada jaketnya, orangnya kemana?
"Hai Cia."sapa seseorang dari belakang punggungku.
Aku pun menoleh saat itu. Agak shock juga kan tiba-tiba ada suara yang agaknya ku kenal tiba-tiba saja ada di belakangku. Dan GOTCHA!! siapa yang baru saja ku lihat ini benar-benar membuatku ingin melompat sampai ke langit ke tujuh dan enggan rasanya untuk kembali ke bumi.
"Dio?!!"sahutku kaget.
Dia tau rumahku dari mana sih?
"Hai, jangan kaget begitu dong emang gue hantu? hehe"
Sialan dia ini.
"Kamu tau dari mana alamat rumahku?"tanyaku curiga.
"Cia, nggak boleh gitu dong Dio kan anaknya Om Har yg dulu di jodohin sama kamu, lupa ya? kalian itu udah di jodohin dari kecil."ucap Ibu sumringah.
"HAAAH?!!"
Pingsan sekarang boleh nggak sih? Tuhaaaan, kenapa begini jalan cerita hidupku. Anehnya lagi, aku tidak ingat apa-apa soal perjodohan ini. kenal si sama Om Har, tapi kalo sama Dio kayaknya??
YA AMPUN, Dio anak Om har yang hancurin kue ulang tahun ku? Sempurna sekali cerita hidupku...
*To Be Continued
Komentar
Posting Komentar