Jam menunjukan pukul sembilan lebih tiga puluh menit, mataku masih
belum bisa terpejam. Bayangkan saja aku harus menurunkan berat badanku
sebanyak 3 kilo dalam satu bulan, itu mustahil kan? mana mampu aku
melakukannya? hhh. Handphone ku bergetar, mungkin itu Laza? ku raih dan
ku timbang dengan benang *loh? hehehe. Aku meraih ponsel ku dan mulai
membuka pesannya. Hey Dio yang sms aaaah senangnya.
From: Dio
Genduuut...
Ku balas saja aah, lagian tadi dia kan tidak masuk sekolah.
To: Dio
Apaan panggil aku malam2? tadi kemana? sakit kah?
Tidak sampai lima menit ponsel ku kembali bergetar.
From: Dio
Emang nggak boleh apa? Iaya tadi sakit, knp? kangen? hehehe.
Sayang, kenapa kamu tau aku merindukanmu. uuh
To: Dio
Geer...siapa yang kangen, biasa aja tuh, sakit apa Yo?
Sengaja ah tidak jujur, nanti ketauan naksir beneran lagi hihihi.
From: Dio
Masa? tapi kok hati gue bilang lo kangen sama gue? aaa lagi boong ya? hihihi, meriang Ci, merindukan kasih dan sayang hehehe.
Saat ingin membalasnya, Dio malah menelfonku, memang dia tidak tau apa aku muali menyukainya? Pasti grogi nih aah gawat.ket: A:aku D: Dio
A: Ha..Halo?
D: Nah kan grogi, kangen sama gue kan? Ngaku..
Ketauan deh huh.
A: iya kangen.
D: Apaan? Nggak jelas Ci.
A: Iya, aku kangen sama kamu. Puas?
Diooo, kalau boleh aku menciummu...aaah Ciaa apaan sih kamu ini.
D: Sama dong aku juga kangen sama kamu, kok nggak jengukin sih?
A: Dio, kamu jangan meledekku dong, sejak kapan kamu jadi pake aku dan kamu saat bicara.
D: Emang nggak boleh?
A: Nggak !!
D: Widih, galak amat, eh Cia jawab gue kenapa lo nggak jenguk?
Mati aku, tadi aku memang ada niat menjenguk Dio, karena terlalu sibuk main curang jadi terlewat.
A: Maaf ya, tadi ada tugas kelompok, mau jenguk kesorean.
D: Turun dong Ci.
A: Hah? Turun kemana?
D: Kebawah sini, temenin gue, masa gue sakit nggak di temenin hehehe.
Aku lari tunggang langgang menuju ruang tamu, ya ampun Dio ngapain ke sini kan kamu lagi sakit iih bandel banget sih.
"Lama banget sih turunnya, ngapain aja di atas?"
"Hmm...aku....hmm...a..aku.."
Aduuh, kenapa begini sih, ayolah Lucia jangan jadi panik begini. Dio sih pake acara pelukan segala aarrggh.
"Ci, lo sakit juga?"
Iyaaa aku sakit Dio, sakiit kalau kamu sakit...kenapa sih aku ini, kenapa sih aduuh.
"Yaudah lo istirahat deh, gue anterin sampe kamar."
"JANGAN !!"
Aduhh, panik lagi.
"Kenapa Ci?"
"Aku bisa sendiri kok Yo, kamu pulang aja."
"Ci..."
"A..."
Terputus, kali ini aku benar-benar kecolongan, dia...hmm Dio maksudku, dia mencium bibirku, aaaah yang benar saja.
"Tidur sana lo, udah malem hehe, gue balik ya...sayang hehe."
Apa katanya? Sayang?
"I..iya...hati-hati ya dadah."ucapku grogi uuhh, sebal.
Dio, sukses membuatku tidak bisa tidur, terimakasih banyak ya sayang, aku makin merindukanmu.
*To Be Continued ;)
From: Dio
Genduuut...
Ku balas saja aah, lagian tadi dia kan tidak masuk sekolah.
To: Dio
Apaan panggil aku malam2? tadi kemana? sakit kah?
Tidak sampai lima menit ponsel ku kembali bergetar.
From: Dio
Emang nggak boleh apa? Iaya tadi sakit, knp? kangen? hehehe.
Sayang, kenapa kamu tau aku merindukanmu. uuh
To: Dio
Geer...siapa yang kangen, biasa aja tuh, sakit apa Yo?
Sengaja ah tidak jujur, nanti ketauan naksir beneran lagi hihihi.
From: Dio
Masa? tapi kok hati gue bilang lo kangen sama gue? aaa lagi boong ya? hihihi, meriang Ci, merindukan kasih dan sayang hehehe.
Saat ingin membalasnya, Dio malah menelfonku, memang dia tidak tau apa aku muali menyukainya? Pasti grogi nih aah gawat.ket: A:aku D: Dio
A: Ha..Halo?
D: Nah kan grogi, kangen sama gue kan? Ngaku..
Ketauan deh huh.
A: iya kangen.
D: Apaan? Nggak jelas Ci.
A: Iya, aku kangen sama kamu. Puas?
Diooo, kalau boleh aku menciummu...aaah Ciaa apaan sih kamu ini.
D: Sama dong aku juga kangen sama kamu, kok nggak jengukin sih?
A: Dio, kamu jangan meledekku dong, sejak kapan kamu jadi pake aku dan kamu saat bicara.
D: Emang nggak boleh?
A: Nggak !!
D: Widih, galak amat, eh Cia jawab gue kenapa lo nggak jenguk?
Mati aku, tadi aku memang ada niat menjenguk Dio, karena terlalu sibuk main curang jadi terlewat.
A: Maaf ya, tadi ada tugas kelompok, mau jenguk kesorean.
D: Turun dong Ci.
A: Hah? Turun kemana?
D: Kebawah sini, temenin gue, masa gue sakit nggak di temenin hehehe.
Aku lari tunggang langgang menuju ruang tamu, ya ampun Dio ngapain ke sini kan kamu lagi sakit iih bandel banget sih.
"Lama banget sih turunnya, ngapain aja di atas?"
"Hmm...aku....hmm...a..aku.."
Aduuh, kenapa begini sih, ayolah Lucia jangan jadi panik begini. Dio sih pake acara pelukan segala aarrggh.
"Ci, lo sakit juga?"
Iyaaa aku sakit Dio, sakiit kalau kamu sakit...kenapa sih aku ini, kenapa sih aduuh.
"Yaudah lo istirahat deh, gue anterin sampe kamar."
"JANGAN !!"
Aduhh, panik lagi.
"Kenapa Ci?"
"Aku bisa sendiri kok Yo, kamu pulang aja."
"Ci..."
"A..."
Terputus, kali ini aku benar-benar kecolongan, dia...hmm Dio maksudku, dia mencium bibirku, aaaah yang benar saja.
"Tidur sana lo, udah malem hehe, gue balik ya...sayang hehe."
Apa katanya? Sayang?
"I..iya...hati-hati ya dadah."ucapku grogi uuhh, sebal.
Dio, sukses membuatku tidak bisa tidur, terimakasih banyak ya sayang, aku makin merindukanmu.
*To Be Continued ;)
Komentar
Posting Komentar