Langsung ke konten utama

My Diary...(Part IV)

Mungkin efek di cium di kening masih tersisa sampai sekarang, buktinya aku selalu saja memegangi keningku. Dio, dia baik sekali padaku, bahkan bilang merindukanku, aku selalu di panggil 'Gendut'. Kalau ku tanya kenapa ia memanggilku begitu, ia selalu menjawab "Anggep aja itu panggilan sayang gue ke elo hehe." begitu katanya. Kalau aku mengingat wajahnya, aku jadi bersemangat, tapi kalau mengingat saingannya waah agak berat. Nadya, ia cantik ah pokoknya sempurna deh, jika di  bandingkan denganku beda begitu jauuuuuhh sekali, jadi minder. Handphone ku kembali bergetar, kenapa sih senang sekali mengirimi ku  sms pagi-pagi buta, pasti Dio.
From: +62857232380
Selamat pagi :-)
Oh tidaaaak, siapa lagi ini? Kenapa aku mendadak punya banyak penggemar rahasia?
To: +62857232380
Siapa nih?
Lima menit. Sepuluh menit. Tidak ada balasan, mungkin orang jahil. Sudahlah, aku harus berangkat sekolah pagi ini.
*
Aku mengambil satu lembar roti dan mengoleskannya dengan selai blueberry yang hmm yummy, di tambah dengan segelas susu, rasanya sangat nikmat. Lalu Ibu datang memberiku bekal makan untuk ku bawah ke sekolah, Ibu memang paling baik deh. Berhubung aku anak bungsu jadi aku harus sarapan seoarang diri, kakak laki-laki ku sedang sekolah di Jerman. Ayah sedang dinas ke luar kota, jadi sisanya aku sama Ibu di rumah.
"hayo cepat makannya, nanti terlambat."
"Iya bu, ini juga udah selesai kok."
Aku memasukan bekal ku ke dalam tas dan siap untuk berangkat.
"Berangkat dulu ya bu, Assalamualaikum."
"Iya, hati-hati ya Cia Waalaikumsalam."
Aku mulai berjalan ke luar rumah dan menuju tempat menunggu angkot seperti biasa. Belum ada angkot yang lewat, tapi motor yang tidak aku kenal berhenti di depanku, aku pikir ia tukang ojek, tapi kenapa kalau tukang ojek motornya Ninja RR? apa tidak ada kerjaan lain selain ngojek? Payah rakyat Inonesia sekarang. Ia membuka muali membuka helmnya dan turun dari motornya. Satu kata untuk cowok di depan ku ini, K-E-R-E-N! ini lebih keren dari apa yang aku bayangkan, tapi kenapa ia berhenti di sini?
"Lucia?"tanyanya padaku sih sepertinya, habis ia menyebut namaku.
"Ya, kamu siapa?"tanyaku heran.
"Nama gue Dan, salam kenal ya."ucapnya sambil tersenyum.
Sok kenal banget sih cowok ini, batinku. Tunggu dulu, dia tau dari mana namaku? apa tujuannya menemuiku? Hey, dia mengenakan seragam sekolahku, waaah bencana apa lagi yang kau kirimkan padaku Tuhaan.
Aku menatapnya dengan penuh curiga.
"Santay aja kali, gue bukan mau nyulik lo kok."
Kalau itu juga aku tau, memangnya penculik mana yang mau menculik cewek gembul macam aku?
"Kayaknya lo satu sekolah ya sama gue? bareng sama gue aja gimana?"
DAMN...untuk apa sih mengajakku berangkat bersama ke sekolah segala.
"Tidak, aku naik angkot saja."
"Udah deh, ayo naik."
Dia berhasil menarik tanganku dan mengajakku duduk di jok belakang motornya. Sejak kapan hidupku penuh kejutan begini? ah sudahlah, sudah kepalang tanggung, mau lompat juga tidak mungkin rasanya, motor ini tinggi sekali, bisa-bisa benjut kepalaku kalau aku nekat melompat.
*
Aku di turunkan di depan pintu masuk gedung sekolah, tepatnya pintu lobby. Ia melaju lagi menuju parkiran motor. Aku berjalan masuk dengan perlahan, tau-tau Dan itu sudah berada di sampingku. Aku rasa ia masih ada keturunan sama jin tomang kali, barusan ku lihat masih mengendarai motornya menuju tempat parkir, kini sudah berjalan di sampingku.
"Kelas berapa kamu?"tanyaku, memulai pembicaraan.
"masih kelas 11, gue di kelas 11B, kalo lo?"
Adik kelas? ah aku kan tidak populer, tau dari mana dia tentang aku? uuhh.
"Aku kelas 12, maaf ya aku duluan."kataku seraya berjalan dengan cepat menjauhi nya. Siapa sih dia?
*
"Lama nungguin gue?"
Itu kan, Dan sama... HAH?! Nadya, kok bisa? Emang dan itu siapanya Nadya?
"Lumayan."
"Maaf nih nona, gue harus merayu Lucia itu sekali lagi, agaknya dia masih belum percaya sama gue."
"Oh ya? Silahkan, aku hanya ingin mendengar kabar saja kok, aku duluan ya."
"hati-hati ya Nad, daaa"
Mereka sekongkol? pantas saja, aku juga sudah menduganya. Merayu ku? Coba saja kalau bisa, aku akan mematahkan lehernya. Nadya, kau main curang !!

*To Be Continued

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KETIKA HUJAN DATANG             Awalnya gue benci sama hujan, gara-gara, dia basahin tugas-tugas gue dan membiarkannya berhamburan di tanah, kotor, ancur deh pokoknya. Sampai pada suatu hari ada suatu hal yang nggak tau kenapa masih membekas di benak gue dan gue pun selalu rindu datangnya hujan. ***             Sore itu, hujan turun lebat banget, biasanya sih kalau lagi hujan gini daerah sekitar perumahan gue tuh, banjir, maklum lah Jakarta, kalau Jakarta banjir kayanya udah biasa gitu deh, tapi nggak tau kenapa, hujan kali ini nggak bikin daerah sekitar rumah gue banjir, Alhamdulillah.     “Mah, yang anget-anget enak nih mah, hehe.” Ucap gue sama nyokap gue yang amat sangat baik itu     “Emang kamu mau yang anget-anget itu apa Ris?” Tanya nyokap, menanggapi     “yang anget-anget itu ya misalkan teh anget, atau apa aja deh mah, ...

My Diary...(Part III)

Pagi ini aku bangun dengan malas. Setelah shalat subuh, aku ingin merebahkan tubuhku lagi rasanya. Tapi handphone yang bergetar membuatku mengurungkan niatku untuk tidur lagi, uuhh dasar mengganggu saja. Aku membuka pesan singkat yang ada di handphone ku, Dio, ada apa sih dia sms aku pagi-pagi? From: Dio Turun dong, lari pagi yuk biar sehat, hehe. Dio? kerumahku? pagi-pagi? ngapain? aku melongok ke bawah dari jendela kamarku, motornya ada, dari jam berapa dia di sini? lalu, ku balas pesannya. To: Dio Kamu!! lagi-lagi mengganggu ku, aku tidak mau lari pagi ah...malas!! Tak lama kemudian pintu kamarku di ketuk. Paling ibu, batinku. Dengan malas aku berjalan mendekati pintu, perlahan aku memegang k'nop pintunya dan aku mulai membukanya. Aaaaaaaaaaaaa....!! * Hebat!! Dio berhasil meluluhkan hatiku untuk yang kedua kalinya. Aku sedang bersamanya sekarang, lari pagi aah aku ingin menolaknya, tapi kecupannya yang mendarat di dahiku berhasil menghipnotisku, jadilah ak...

Random

seperti biasa yah gue nggak bisa menghilangkan rasa galau yang ada di diri gue ini. mau di ilang2in tetep aja datang lagi...datang lagi. sekarang ini gue mau mengeluarkan isi perut gue..ooh bukan bukan gue mau keluarin isi dompet kan lumayan kan kalo isi dompet di keluarin, tapi sayangnya isi dompet gue itu bukan uang, melainkan kwitansi-kwit/ansi bekas pembayaran yang amat sangat nggak penting banget. harusnya kan gue bakar ya? tapi entah kenapa gue nggak tega buat ngebakarnya hikss...yessshaaaa RANDOM, kenapa gue kasih judul postingan gue begitu? karena hari ini...no malam ini gue lagi benar-benar random...acak..shuffle apa lagi yang dapat di artikan dengan kata acak?  nggak cuma acak, tapi acak-acakan banyak banget persoalan yang emang harus segera di selesaikan tapi enggak selesai-selesai. Iya bener! nyiksa. yaaaaa gue tau gue tau kalo nggak di selesaikan sekarang mau kapan lagi? yakan? mau tau apa yang jadi persoalan? yang pertama, gue udah tujuh belas tahun sekali lagi gue ...